Proses Dosen BINUS Bandung

Suatu hari menjelang kepergian April, saya dapat informasi dari Kakak saya bahwa lagi beredar di grup angkatan mereka, seorang alumni STF Driyarkara yang sedang mencari calon dosen untuk BINUS Bandung.

Kakak saya minta agar saya bisa menghubungi Meitty, adik kelas tersebut. Sewaktu di Driyarkara dulu, saya dua tahun di atas Meitty. Namun, kami saling kenal.

Beberapa hari setelah dapat informasi tersebut, saya memutuskan mengirim email ke Meitty, mengkonfirmasi kebenaran pesan berantai di aplikasi pesan-biru itu.

Sehari setelahnya, ia membalas dan minta saya untuk mengirimkan CV. Proses pun dimulai.

Seminggu setelahnya, saya dihubungi untuk memulai proses menjadi dosen BINUS Bandung. Saya diberi topik “Mulitkulturalisme dan Ketahanan Nasional” untuk menyiapkan bahan presentasi untuk Demo Teaching, dilanjutkan dengan wawancara.

Hari itu tiba, Jumat, 3 Mei 2024. Saya menghadapi lima (5) orang untuk mempresentasikan bahan yang sudah saya siapkan. Sekaligus mendengarkan pertanyaan dan wawancara detail.

Serasa seperti sedang ujian tesis, karena ternyata pertanyaan-pertanyaan yang diajukan cukup menegangkan, mulai dari konten yang saya presentasikan tentang konsep nasionalisme dan multikulturalisme, hinga hal-hal teknis dalam pengajaran.

Selesai itu, saya menunggu kabar selanjutnya. Ya, pastinya berharap bisa lolos….

Kurang lebih tiga minggu tak ada kabar soal kelanjutan proses masuk BINUS Bandung ini. Saya pun masih bersabar sembari menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Selasa, 28 Mei 2024, ada pesan masuk ke email. Saya diundang lagi untuk mengikuti sosialisasi tentang Dosen Faculty Member (FM) BINUS Bandung dan Jakarta. Kegiatan ini berlangsung Kamis, 30 Mei 2024.

Sembari itu, saya harus mengirimkann berkas-berkas saya (Ijazah dan kawan-kawan), yang ternyata lumayan banyak. Termasuk, berkas terkait istri, anak, dan vaksin covid-19. Repot juga nyari vaksin covid ini. Hehehehe.

Dan, satu hal yang perlu saya catata di sini juga, saya diminta untuk menandatangani surat persetujuan untuk nantinya melanjutkan studi. Waduh, masuk saja belum tapi sudah wajib untuk studi lanjut nih…. pusing pala kite… Hahahahahaha

Ternyata, belum sampai di situ saja. Setelah mengikuti sosialisasi yang lumayan padat hampir 2,5 jam, saya harus menunggu kabar lanjutan.

Dan saat menuliskan catatan ini, saya sedang dalam posisi menunggu….

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *