Wawancara Skripsi Semiotika

28 Mei 2028. Usai kelas sesi pertama, saya melayani wawancara online seorang mahasiswi dari sebuah universitas swasta di Banten. Ia sudah kontak dengan saya beberapa waktu lalu, bertanya tentang skripsinya, yang menggunakan pendekatan semiotika.

Setelah ngobrol beberapa waktu lalu, ia gaspol mengerjakan skripsinya.

Lalu, kemarin ia menghubungi untuk meminta waktu wawancara. Katanya, ini untuk memperkuat analisis semiotikanya tentang lirik lagi “Semua Berakhir di Aku”.

Maka, usai sesi pertama kelas pagi ini, saya melipir ke perpustakaan kampus untuk melayani wawancara tersebut.

Saya sering melayani wawancara, terutama teman-teman yang membutuhkan narasumber untuk memperkuat sudut pandang semiotika skripsi mereka.

Selain itu, ada juga yang setelah wawancara, dan ketika melanjutkan Bab IV, biasanya langsung menghubungi saya untuk bimbingan lanjut.

Seperti hari ini, ketika saya dalam perjalan pulang dari Bandung ke Jakarta, seorang mahasiswa yang pernah konsul skripsi dengan saya, kembali menghubungi.

“Pak, saya mau tanya lagi. Saya sudah sampai di Bab IV tapi stuck, nggak bisa lanjutin Bab IV,” bunyi pesannya.

Jadilah kami ngorbol via WA karena saya tidak mungkin zoom karena lagi di jalan.

Semalam, saya masih mendampingi seorang mahasiswa saya hingga larut malam, karena pagi ini ia harus seminar hasil. Tengah malam ia mengirimkan skripsinya untuk saya cek sekali lagi, sebelum ia maju sidang hari ini.

Saya belum kontak, gimana hasil ujiannya. Namun, kalau melihat progres dia dalam mengerjalan skripsi, saya sangat yakin kalau dia pasti lulus.

Skripsinya tentang semiotika baliho kampanye Probowo – Gibran dalam Pemilu 2024 lalu.

Saya akan tanya hasilnya, nanti saya ceritakan kalau sudah dapat updatenya ya….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *