Kesempatan untuk konsultasi tersebut saya sediakan secara gratis. Dan memang peminatnya semakin berkembang.

Tak hanya konsultasi, ada juga yang meminta untuk bimbingan. Jadi, ada yang mengharapkan untuk bisa mendapatkan bimbingan skripsi. Terutama untuk membahas langkah-langkah konkret dalam riset semiotika.

Makin lama, saya mencoba untuk mengklasifikasi mereka yang datang pada saya menjadi dua bagian. Pertama, mahasiswa yang ingin konsultasi.

Ciri umumnya hanya ingin memastikan pemikiran atau langkah penerapan teorinya sudah tepat atau belum. Ada juga yang hanya membutuhkan pernyataan tambahan atau penguatan untuk teori yang ia pakai.

Kedua, mahasiswa yang masih sangat bingung soal pembuatan skripsi dengan pendekatan/teori semiotika. Ia membutuhkan pendampingan yang lebih intens dengan pembahasan detail.

Saya mengkategorikan ini sebagai mahasiswa yang memang benar-benar membutuhkan bimbingan atau dalam bahasa saya, rekan diskusi yang intens.

Bimbingan skripsi berbayar

Karena proses bersama kategori yang kedua ini bisa lebih daru satu kali, maka sejak 2025 ini saya memberikan tarif. Atau, bimbingan skripsi berbayar.

Tentu saja saya menerapkan model berbayar ini untuk mengingat bahwa ada “jasa lebih” yang saya berikan untuk mahasiswa/mahasiswi yang memilih untuk bimbingan skripsi dengan saya.

Harga bimingan skripsi bisa Anda lihat pada flyer di bawah ini.

Harga yang tertera di sini adalah versi paling terbaru, April 2024. Tentu saja saya menetapkan ini setelah mendapat masukan dari rekan-rekan yang saya ajak diskusi terkait hal ini.

Dan saya bisa menjamin bahwa mereka yang memilih untuk bimbingan skripsi dengan saya, saya jamin skripsi Anda bisa kita selesaikan sesuai dengan target Anda.

Karena tentu saja, sangat dibutuhkan juga komitmen dari mahasiswa/mahasiswi yang melakukan bimbingan dengan saya.

Jadi, saat ini saya secara terbuka mengumumkan bahwa saya menyediakan jasa bimbingan skripsi gratis dan berbayar. Ada paket yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan dan kesanggupan Anda.

Bila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau lebih detail, mari kita diskusikan.

The post Bimbingan Skripsi: Gratis dan Berbayar appeared first on Stefanus Poto Elu.

Jadi, sepanjang hampir dua jam bimbingan itu mahasiswi yang minta bimbingan ini tidak mengaktifkan kameranya. Jadi saya seperti bicara dengan layar kosong. Wkwkwkwkw

Beruntung ia bisa share artikelnya sehingga saya bisa konsen membaca tulisannya. Ya, sedikit menghibur diri.

Alasan bimbingan tanpa kamera ini sederhana. “Kameranya rusak,” katanya. Oke, anggap saja saya terima alasan tersebut sebagai alasan yang logis. Meski di hati ada yang ganjal.

Maksud saya begini…

Anda kan minta bantuan untuk dibimbing. Pengen tahu lebih dalam apakah tulisan yang sudah Anda buat sudah tepat atau masih ada yang kurang. Anda juga ingin menjadikan saya sebagai teman diskusi.

Ya saling menghargai ajalah. Usahakan kameramu dalam kondisi baik sehingga Anda bisa menampilkan wajahmu. Kan, di situ sekaligus kita bisa saling mengenal.

Sejak semula saya membuka kesempatan untuk bimbingan skripsi online ini, sejak detik pertama saya selalu mengaktifkan kamera. Hemat saya, dengan cara itulah saya menghargai lawan bicara saya.

Itulah cara saya mengapresiasi rekan diskusi saya. Walaupun saya baru kenal, tapi kalau saya sudah bersedia untuk berdiskusi maka saya harus siap untuk menunjukan siapa saja.

Dalam kejadian bimbingan tanpa kamera ini, saya jadi berpikir ulang.

Ataukah orang takut menampilkan wajahnya untuk orang yang baru pertama kali mereka kenal? Takut fotonya diambil diam-diam dan disebarkan?

Kalau dasar pertimbangannya adalah ini, bagaimana dengan media sosialmu? Dengan Anda mengunggah video dan foto di media sosialmu, maka dengan sendirinya Anda setuju kapan pun video dan fotomu akan diambil dan bisa saja disebarkan. Lalu bagaimana dongggg….

Jadi, kalau alasannya adalah ingin menjaga privasi, maka itu nonsense.

Saya memang biasa membuat capture dengan teman diskusi saya jelang akhir pertemuan. Tapi saya selalu meminta izin terlebih dahulu untuk mengambil gambar. Dan hampir semua setuju.

Tapi, mari kita kembali. Anggap saja ini hanya kendala teknis. Saya pun menulisnya di sini bukan dalam rangka menyerang atau tidak menghargai teman diskusi saya kali ini.

Hanya ingin mencatat bimbingan tanpa kamera ini agar jadi pelajaran bagi saya sendiri, dan mungkin juga bagi mereka yang akan melakukan diskusi dengan saya di waktu yang akan datang.

Salam dan sukses selalu…

The post Bimbingan Tanpa Kamera. Gimana ya… appeared first on Stefanus Poto Elu.

Namun, bisa saya bilang bahwa sejak saya membuka kesempatan bimbingan skripsi online, baru kali ini diskusinya paling seru.

Saking serunya sampai link zoom dan gmeet dibuat tiga kali. Maklum zoom yang kami pakai adalah versi gratis, maka waktu penggunaannya hanya sekitar 40 menit. Setiap waktunya habis, kami membuat link yang baru lagi.

Saya tertarik untuk membahas skripsi teman saya ini dengan sangat detail karena objek penelitiannya sangat menarik.

Ia meneliti tentang sebuah film yang mengangkat kisah dunia hiburan yang mengedepankan persepsi cantik seorang perempuan.

Kalau sudah lihat isunya demikian, emang paling cocok pakai Roland Barthes. Semiotika Barthes memang sangat kental dengan kritik sosial, terutama terkait tema-teman subordinasi, labelisasi, stereotype, dan kawan-kawannya.

Selalu seru kalau memberikan layanan bimbingan skripsi secara online kepada teman-teman mahasiswa. Jadinya banyak hal yang bisa saya pelajari.

Dan pastinya, bimbingan skripsi online ini GRATIS. Jadi tidak perlu khawatir untuk membayar.

The post Bimbingan Skripsi Online: Diskusi Seru Semiotika Barthes appeared first on Stefanus Poto Elu.

Pulang dari kampus, istirahat sejenak, lalu lanjut diskusi dengan teman saya ini. Dan teman-teman sudah tahu, pasti tentang semiotika.

Awal diskusi sangat menarik. Dimulai dari opsi: apakah lebih tepat memakai semiotika Saussure atau semiotika Barthes?

Sebetulnya, saya sangat menghindari pertanyaan seperti ini. Dasar pertimbangannya sederhana. Kamu yang tahu apa yang akan kamu teliti, kamu yang tahu ke mana kamu mau pergi melalui penelitianmu.

Jadi, jangan tanyakan itu ke saya karena saya pun tidak punya jawabannya.

Beruntung teman diskusi saya malam ini sebetulnya sudah tahu alasan mengapa ia pikir Saussure kok tampaknya cocok, tapi Barthes sepertinya lebih pas.

Ternyata, ia hanya butuh partner diskusi untuk meyakinkannya bahwa setelah ditimbang dengan matang-matang, Barthes lebih cocok.

Meski ia belum menguasai sepenuhnya bagaimana mengeksekusi semiotika Barthes ini dalam sebuah penelitian, namun ia sudah memperlihatkan jejak dan arahnya.

Jadi, tugas saya hanya membantu agar jejak dan arah tersebut jadi lebih jelas dan tentu saja sedikit memberikan dekorasi di sana-sini supaya tampak lebih indah dan elegan.

Menurut saya, idealnya ketika membuat bimbingan skripsi online haruslah seperti ini. Mahasiswa yang ingin berdiskusi pun sudah punya pegangan.

Dengan demikian, apa yang hendak dan akan dibicarakan tidak berangkat dan bergerak di ruang kosong.

Jadi gimana, apakah selanjutnya kita mendiskusikan tema skripsi atau jurnalmu?

The post Bimbingan Skripsi Online: Tidak Mudah Memilih Saussure atau Barthes appeared first on Stefanus Poto Elu.

Namun, konsentrasi diskusi kami kali ini pada signifikansi tingkat pertama dan signifikansi tingkat kedua dalam Semiotika Barthes. Atau, makna denotasi dan makna konotasi.

Teman diskusi saya ini masih bingung untuk meletakan bagian mana yang termasuk dalam aspek denotasi dan bagian mana yang termasuk aspek konotasi.

Dua signifikasi ini menjadi fokus utama penelitian Barthes. Bisa dibilang, inilah langkah pertama yang sangat ditekankan oleh Barthes.

Barthes percaya, setiap tanda tidak hadir membawa makna tunggal. Tanda bagi Barthes selalu menghadirkan makna lebih dari satu. Karena itu, semiotika Barthes berusaha untuk membongkar makna di balik tanda tersebut.

Teman diskusi saya ini juga akan maju untuk ujian proposal pada Rabu nanti. Jadi, diskusi sekalian persiapan bagaimana ia akan menghadapi ujian.

Untuk setiap mahasiswa yang bimbingan skripsi online dengan saya, apalagi tinggal menghitung hari dan ia akan wisuda, saya selalu membocorkan setiap pertanyaan yang umumnya ditanyakan dalam ujian semiotika.

Selain itu, saya juga memberikan strategi bagaimana menjawab pertanyaan dosen tersebut.

Dengan demikian, saya berharap agar setelah mahasiswa mengikuti bimibingan skripsi online dengan saya, ia lebih percaya diri, yakin akan penelitiannya, dan cakap dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan dosen.

Ada banyak sekali mahasiswa atau mahasiswi yang yang sudah merasakan kemapuhan strategi tersebut. Hehehehe.

Bagaimana, selanjutnya apakah giliranmu?

The post Konsultasi Skripsi Online: Makna Denotasi dan Konotasi appeared first on Stefanus Poto Elu.

Katanya, ia belum paham persis yang dimaksud Barthes dengan mitos dalam semiotikanya.

Sembati itu, ia menjelaskan bahwa ia akhirnya pakai semiotika Barthes karena saat ujian proposal dosen pengujinya mati-matian menegaskan bahwa semiotika John Fiske itu tidak ada.

Karena itu ia dianjurkan agar mengganti pendekatan semiotika yang sudah ia pakai, John Fiske, dengan semiotika Roland Barthes.

Saat mendengar “curhatan” mahasiswa tersebut, saya ikut iba. Kok bisa dosen yang menguji skripsi/penelitian semiotika tapi nggak tahu kalau semiotika John Fiske itu ada? Sungguh memalukan.

Saya mengerti. Tidak semua dosen semiotika akan tahu semua tokoh yang pernah atau menyusun pendekatan semiotikanya.

Namun, dosen tersebut tidak perlu meng-ultimatum mahasiswa untuk ganti tokoh semiotika hanya karena dia tidak tahu kalau ada tokoh semiotika itu. Kan bisa dia baca dulu.

Curhatan ini saya dengan hampir dua bulan setelah saya membuat sebuah tulisan/artikel tentang pendekatan semiotika menurut John Fiske. Saya sudah publis di blog ini. Silakan dibaca: Kelas Daring: Semiotika John Fiske (Sesi 4).

Dan, di sesi 4 dari Kelas Daring ini, kita akan membahas tentang Semiotika John Fiske. Jadwal, silakan cek di TikTok @dunia.dosen.

The post Kelas Daring: Semiotika John Fiske (Sesi 4) appeared first on Stefanus Poto Elu.

Wah, jadinya jumpa sesama alumni Mercu nih. Oh ya, saya juga alumni Universitas Mercu Buana (Magister), tapi yang di Meruya, Jakarta.

Mulanya, teman ini bertanya lewat kolom komentar di VT @dunia.dosen. Ia bertanya soal bagaimana menempatkan dan menyusun mitos dalam sebuah penelitian dengan pendekatan semiotika Barthes.

Ia juga mengatakan kalau hari Senin nanti ia akan mengikuti ujian, dan dia masih bingung. Ia minta kesediaan saya untuk membantunya.

Padahal, pas weekend itu saya sedang camping bersama teman-teman motor di Padarincang, Banten. Saya tidak bisa menjanjikan apakah bisa membantu atau tidak, karena saya tidak tahu apakah akan tiba di rumah sebelum malam.

Ternyata, semua bisa diatur. Saya tiba di rumah Minggu menjelang magrib. Maka saya kabari, kalau tidak keberatan, malam nanti kami bisa gelar zoom.

Akhirnya, kami baru bisa bimbingan skripsi online sekitar jam 10 malam. Saya sih tidak masalah. Yang penting partner diskusi saya menyanggupi.

BACA JUGA: Konsultasi Skripsi Online: Mitos dalam Roland Barthes

Dari obrolan ini saya lalu paham bahwa ada banyak dosen yang minta mahasiswanya untuk membuat skripsi semiotika, namun mahasiswa tidak dikasih penjelasan detail tentang tokoh semiotika yang mereka rekomendasikan.

Salah satunya adalah semiotika Roland Barthes ini. Padahal, penjelasan tentang semiotika Barthes ini butuh detail agar bisa dipahami dengan baik.

Akhirnya, mahasiswa harus cari “bimbingan” tambahan dari tempat lain. Ya nggak masalah juga kalau akhirnya bisa berjumpa dengan saya. Saya sih siap-siap aja untuk jadi teman diskusi untuk tema semiotika.

Senin, sore saya dapat kabar kalau teman diskusi saya ini sudah lulus. Hasil ujian sesuai dengan yang ia harapkan. Saya ikut bangga.

Saya doakan, semoga di masa depanmu nanti kesuksesan selalu berpihak padamu.

The post Konsultasi Skripsi Online: Semiotika Roland Barthes appeared first on Stefanus Poto Elu.

Roland Barthes merupakan salah satu toko semiotika yang paling diminati di Indonesia. Para mahasiswa/mahasiswi yang mengerjakan skripsi dengan tema semiotika, teori Roland Barthes paling banyak digunakan.

Teori semiotika Roland Barthes dipakai untuk penetilian film, novel, iklan, poster, meme, flyer, novel, prosa, puisi dan lian sebagainya.

Begitu luasnya terapan semiotika Barthes ini membuat semiotika versinya banyak digunakan untuk penelitian-penelian makna di balik tanda.

Inilah yang akan dibahas dalam sesi kedua Kelas Daring secara LIVE di @dunia.dosen.

The post Kuliah Daring: Semiotika Roland Barthes (Sesi 2) appeared first on Stefanus Poto Elu.

Mahasiswa ini menghubungi saya melalui DM instagram setelah menonton VT saya di TikTok: @dunia.dosen. Ia menghubungi saya sudah larut malam, di mana esoknya ia akan mengikuti ujian.

Saya tidak bisa banyak membantunya karena waktu yang sudah sangat terbatas.

Akhirnya kami sepakat bahwa ia coba untuk mempersiapkan ujian dengan “bahan” yang saya jelaskan melalui video-video saya.

Bahkan pagi harinya, saat saya membalas pesannya lagi, ia mengatakan sedang mengikuti ujian yang digelar secara online.

Akhirnya kami sepakat bahwa setelah ia ujian nanti, kami akan membahas skripsinya, sesuai dengan masukan dari dosen pengujinya. Jadi, ini semacam revisi awal sebelum nantinya ia maju ke sidang skripsi yang sesungguhnya.

Rekan diskusi saya ini membuat penelitian semiotika tentang film “Ngeri-Ngeri Sedap”, menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes.

Tapi, ia masih bingung untuk menentukan mitos paling tepat yang termuat dalam film tersebut. Ia masih banyak terjebak antara makna denotasi dan makna konotasi, sebuah pendekatan semiotik yang sangat khas Barthes.

Kami pun banyak membahas bagaimana memahami mitos dalam semiotika Barthes. Tentu saja mitos dalam Barthes sedikit berbeda dengan mitos yang berkembang dalam masyarakat kita.

Mitos dalam Barthes merujuk pada hal-hal yang merupakan konsensus bersama, berlaku dalam sebuah masyarakat dalam waktu dan periode waktu tertentu.

Untuk penjelasan tentang mitos ini, saya sudah membuat tulisan tentang bagaimana memahami mitos dalam Roland Barthes. Silakan Anda membacanya di artikel berikut ini: Memahami Mitos dan Ideologi dalam Semiotika Roland Barthes.

Bila Anda punya pertanyaan atau ingin konsultasikan skripsi Anda, silakan menghubungi saya melalui kontak yang ada di blog saya ini atau via massage di akun TikTok: @dunia.dosen.

The post Konsultasi Skripsi Online: Mitos dalam Roland Barthes appeared first on Stefanus Poto Elu.