Filsafat Emmanuel Levinas Dunia Dosen
Cancel Culture dan Tanggung Jawab Primordial Levinas
Filsafat

Cancel culture (budaya pembatalan) merupakan tindakan menolak, memboikot, bahkan mengucilkan seseorang karena dinilai bersalah atau melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang berlaku umum. Cancel culture bisa dilakukan secara pribadi maupun kolektif. Umumnya, cancel culture ini dialamatkan kepada figur publik atau idola karena yang bersangkutan telah melakukan tindakan amoral atau mengatakan sesuatu yang tidak pantas.

Dictionary.com mendefisikan cancel culture sebagai praktik populer dalam rangka melakukan pembatalan terhadap tokoh publik dan perusahaan-perusahaan setelah yang bersangkutan melakukan atau mengatakan sesuatu yang dianggap tidak menyenangkan atau menyinggung.

Dipta Ninggar Anjarini dalam risetnya berjudul “Cancel Culture in the Frame of Comparison of Indonesia and South Korea” menjelaskan bahwa budaya pembatalan di Indonesia umumnya terjadi melalui media sosial dalam bentuk komentar negatif, penyerangan terhadap pribadi, dan penyebaran petisi online. Dan budaya pembatalan tersebut dilakukan di media sosial yakni lewat tulisan di kolom komentar.

Di Indonesia, fenomena budaya pembatalan ini menjadi marak dilakukan seiring meningkatnya pengguna media sosial. Kehadiran berbagai platform media sosial saat ini membuka peluang bersa bagi banyak orang untuk menyatakan pendapat dan mengekspresikan diri melalui media sosial. Ruang virtual yang terbuka dan “uncontrol” tersebut tampak menjadi sarana yang tepat dan efektif untuk menumpahkan uneg-uneg, juga kekesalan kepada seseorang atau perusahaan yang melakukan kesalahan dan menyinggung “perasaan khalayak”.

Pertanyaannya adalah apakah perilaku cancel culture tersebut dilakukan atas dasar kesadaran pribadi untuk menyatakan pendapat atau sekedar ikut ambil bagian dalam “perasaan kolektif”? Selanjutnya, di mana batasan antara ungkapan tidak setuju dengan upaya mobilisasi untuk menjatuhkan atau mencela seseorang melalui media sosial?

Artikel ini sudah dipublikasikan di https://binus.ac.id/character-building. Silakan membacanya secara lengkap di link tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *