Sabtu, 3 Agustus 2024. Namanya, Nita, mahasiswi Public Relation dari Universitas Esa Unggul. Ia menghubungi saya beberapa waktu lalu, minta untuk wawancara sekaligus konsultasi skripsinya, tentang semiotika.

Ia diminta dosen pembimbingnya untuk melakukan wawancara untuk semakin memperkuat data dan argumentasinya tentang Semiotika Roland Barthes. Kebetulan objek kajiannya adalah sebuah film bertema masalah sosial.

Kami lalu janjian dan melakukan wawancara. Usai wawancara, ia minta penjelasan lebih detail tentang peta tanda semiotika Roland Barthes.

Katanya, ia belum terlalu memahami bagaimana menguraikan peta tanda semiotika Roland Barthes dalam pengaplikasiannya ke objek penelitian.

Saya menemukan, masalah seperti ini berulang dikeluhkan teman-teman mahasiswa dan mahasiswi yang minta konsultasi dengan saya.

Pertanyaan saya, apakah pembimbingmu sudah menjelaskan tentang hal tersebut? Pertanyaan ini saya ajukan untuk mengerti sejauh mana ia sudah mendapatkan arahan dari dosen pembimbingnya.

Namun, umumnya yang saya temukkan adalah terbalik. Dosen pembimbing tidak menjelaskan apa pun tentang semiotika Roland Barthes. Pokoknya ia diminta untuk membuat penelitian dan skripsi tentang semiotika, pakai teori Roland Barthes. Nanti hasilnya seperti apa, urusan mahasiswa.

Lantas, kalau bimbingang apa yang dibicarakan? Katanya, ya dospem acc aja. Katanya langsung maju biar cepat selesai.

Keluhan seperti ini saya sudah mendengarnya berulang. Saya jadi bingung. Lalu tugas membimbing apa dong?

Ini masalah klasik yang sudah sering saya temui. Mahasiswa-mahasiswi yang bimbingan sama saya, selalu datang membawa keluhan yang sama.

Gimana nih para dosen pembimbing skripsi..??