10 Desember 2023 saya kembali menggelar sebuah diskusi online. Kali ini, partner diskusi saya adalah seorang mahasiswi dari Universitas Jember, Jawa Timur.

Saya semakin sadar sekarang bahwa rekan diskusi semiotika saya datang dari berbagai kampus. Ada yang masih ada di sekitar Jawa, ada juga yang datang dari luar Jawa. Semakin menarik topik ini.

Kalau sebelumnya saya sering berdiskusi tentang semiotika Roland Barthes, maka kali ini berbeda. Kami mengulas tentang semiotika Ferdinand de Saussure.

Juga, sekali lagi partner diskusi saya kali ini bukan dari rumpun Ilmu Komunikasi. Melainkan dari Fakultas Keguruan, dengan konsentrasi pada Bahasa.

Ya, kalau konsentrasimu adalah Basa, maka sangat cocok membuat penelitian semiotika dengan pisau analisa semiotika Ferdinand de Saussure.

Karena Saussure adalah seorang ahli linguistik dengan paham strukturalis. Jadi, dia mengembangkan semiotikanya dalam bidang linguistik.

Secara ringkas, Saussure yakin bahwa setiap bahasa terdiri dari struktur-struktur. Karena itu, pilihan bahasa sangat tergantung pada struktur yang melingkupinya.

Membuat penelitian semiotika Saussure tidak lain adalah meneliti struktur yang jadi latar belakang atau yang turut membenntuk bahasa.

Teman saya ini baru saja bersiap untuk mengikuti sidang proposal. Artinya, ia baru akan menghadapi ujian, sejauh mana ia memahami semiotika Saussure, yang hendak ia pakai sebagai pisau analisa dalam skripsinya.

Katanya, “Saya masih ragu apakah pemahaman saya tentang semiotika Saussure ini sudah benar atau belum. Makanya saya pengen konfirmasi dan diskusi dengan Bapak”.

Diskusi yang berlangsung lebih dari sejam itu berlangsung sangat baik. Dan saya sangat berharap agar ia bisa menghadapi ujian proposalnya dengan baik dan mendapat nilai yang baik pula.

Selebihnya, selamat berjuang teman-teman…

Bila Anda punya pertanyaan atau ingin konsultasikan skripsi Anda, silakan menghubungi saya melalui kontak yang ada di blog saya ini atau via massage di akun TikTok: @dunia.dosen.